Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan sekitar 83% warga yang tinggal di daerah pilkada mengaku akan ikut memilih pada 9 Desember 2020.
Temuan itu disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, saat mempresentasikan temuan survei nasional SMRC bertajuk “Kesiapan Warga Mengikuti Pilkada di Masa Covid-19” secara daring pada Minggu 6 Desember 2020. Survei SMRC dilakukan pada 18-21 November 2020 melalui wawancara per telepon terhadap 1201 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9%.
“Temuan ini menunjukkan tingginya antusiasme warga untuk ikut memilih pada 9 Desember nanti,” ujar Deni.
Namun demikian, Deni mengingatkan, berdasarkan pengalaman survei selama ini proporsi warga yang benar-benar datang ke TPS pada hari-H biasanya jauh lebih rendah dibanding proporsi yang mengaku akan ikut memilih saat diwawancara saat survei.
“Pengalaman survei pada 2009-2019 yang lalu menunjukkan hampir semua warga mengaku akan ikut memilih dalam pemilu, rata-rata 98%,” ujar Deni. “Tapi pada kenyataannya yang benar-benar datang ke TPS pada hari pemilihan rata-rata hanya 74%.”
Dalam Pemilihan Gubernur 2015 lalu tingkat partisipasi pemilih di masing-masing provinsi bervariasi antara 54-71%. Rata-rata 63%.
“Dengan adanya wabah Covid-19, rata-rata tingkat partisipasi riil dalam Pilkada 9 Desember 2020 mungkin akan lebih rendah dibanding 5 tahun lalu,” ujar Deni.
Survei ini menemukan bahwa takut tertular atau menularkan virus Corona merupakan alasan utama bagi warga yang tidak akan ikut memilih dalam pilkada nanti.