Pendukung otoritarianisme memilih Prabowo Subianto 48 persen, Ganjar Pranowo 30 persen, dan Anies Baswedan 22 persen. Hal tersebut terungkap dalam temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan Prof. Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Sikap Otoritarian menjelang Pemilu 2024” yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Video utuh presentasi Prof. Saiful bisa disimak di sini: https://youtu.be/Etm-7zZAAPY
Indikator otoritarianisme yang digunakan dalam studi ini adalah sikap publik pada ide tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan kita. Terhadap pernyataan ini, ada 40,6 persen yang menyatakan setuju atau sangat setuju, sementara yang tidak atau sangat tidak setuju sebesar 59,4 persen.
Dari 40,6 persen yang setuju dengan gagasan tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan, 48 persen di antaranya memilih Prabowo Subianto, 30 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 22 persen memilih Anies Baswedan. Sementara dari 59 persen yang tidak setuju kepemimpinan tentara aktif, 35 persen memilih Prabowo, 39 persen Ganjar, dan 26 persen Anies.
Saiful menjelaskan bahwa ada asosiasi yang signifikan secara statistik antara mereka yang mendukung gagasan kepemimpinan tentara aktif dan Prabowo Subianto. Mereka yang setuju gagasan tersebut cenderung memilih Prabowo. Sebaliknya, warga yang menolak gagasan kepemimpinan tentara aktif cenderung memilih Ganjar.
Saiful menjelaskan bahwa walaupun Prabowo bukan lagi tentara aktif, namun di mata pemilih, dia terasosiasi dengan kepemimpinan tentara.
“Di satu sisi ada kecenderungan sikap otoritarian yang menguat di tengah masyarakat dalam empat tahun terakhir, dan sisi lain adalah Prabowo yang melakukan kampanye untuk kembali maju sebagai presiden di Pemilu 2024. Di tingkat pemilih, masyarakat semakin memberi dukungan atau memberi ruang terhadap kepemimpinan tentara, di sisi lain, ada calon yang berlatar belakang tentara yang melakukan sosialisasi untuk menjadi calon presiden 2024,” jelas Saiful.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1041 atau 86%. Sebanyak 1041 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Dalam survei terakhir waktu wawancara lapangan 16- 23 Juli 2023.