77% Warga Khawatir Penularan Covid-19 Karena Pilkada

0
782

Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas warga, sekitar 77%, merasa khawatir tertular Covid-19 jika pilkada serentak tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Namun demikian, meskipun ada kekhawatiran tersebut, mayoritas warga (64%) ingin pilkada tetap dilaksanakan agar kepala daerah memiliki mandat dari rakyat.

Temuan itu disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, saat mempresentasikan temuan survei nasional SMRC bertajuk “Kesiapan Warga Mengikuti Pilkada di Masa Covid-19” secara daring pada Minggu 6 Desember 2020. Survei SMRC dilakukan pada 18-21 November 2020 melalui wawancara per telepon terhadap 1201 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9%.

Menurut Deni, kekhawatiran tertular Covid-19 itu dinyatakan baik oleh mayoritas warga yang tinggal di daerah pilkada ataupun tidak tinggal di daerah pilkada. “Persentase warga yang khawatir dengan penularan Covid di daerah pilkada 75%, hampir sama dengan warga yang daerahnya tidak ada pilkada yang mencapai 79%,” tambah Deni.

Deni menjelaskan, kecenderungan tingginya persentase warga yang khawatir dengan penularan Covid ini ternyata tidak dengan sendirinya diikuti dengan tingginya harapan agar Pilkada ditunda. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas warga menganggap dampak yang ditimbulkan oleh penundaan lebih serius.

“Meskipun khawatir tertular Covid-19, mayoritas warga lebih ingin pilkada tetap dilaksanakan, karena berharap memiliki pemimpin daerah yang memiliki mandat dari rakyat, bukan ditunjuk oleh pemerintah” ujar Deni.

Hasil lengkap survei bisa dibaca di sini.

TINGGALKAN PESAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini