Minggu, 8 Desember 2024

Efek Jokowi Tidak Terlihat pada PSI

Efek Jokowi tidak terlihat signifikan pada perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Demikian temuan exit poll yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada hari pemilihan umum, 14 Februari 2024. Temuan ini dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, pada kanal YouTube SMRC TV pada Rabu, 21 Februari 2024.

Video presentasi hasil quick count bisa dilihat di sini: https://youtu.be/BTGa5MiJmms

Temuan quick count dan exit poll bisa diakses di sini: https://saifulmujani.com/partai-dan-hilang-efek-ekor-jas

Dalam keterangannya, Deni menyatakan bahwa meskipun dikampanyekan sebagai partai Jokowi dan dipimpin oleh putera Jokowi (Kaesang Pangarep), tapi PSI tidak mampu menarik pemilih yang puas dengan kinerja  Jokowi. PSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan Jokowi. Partai yang paling banyak menarik pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi adalah PDI Perjuangan 19 persen, selanjutnya Gerindra 15 persen, Golkar 15 persen, PKB 10 persen, Demokrat 8 persen, NasDem 8 persen, PAN 7 persen, dan PPP 4 persen.

“Pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi tersebar ke banyak partai,” ungkap Deni.

Lebih jauh Deni menyatakan bahwa PSI memang dikampanyekan sebagai partai Jokowi. Berbagai survei menjelang pemilu memang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi. Identifikasi PSI dengan Jokowi diharapkan dapat mendongkrak elektabilitas PSI. Namun, lanjut Deni, yang berharap dapat efek Jokowi bukan hanya PSI, tapi juga partai-partai lain.

“Elit-elit partai Gerindra, misalnya, memosisikan diri sebagai partai yang sangat pro-Jokowi dan gencar mempromosikan kebijakan Jokowi secara positif kepada masyarakat. Begitupun dengan elit-elit dari partai Golkar, PAN, dan partai-partai lainnya. Elit PDIP juga terkesan tetap mempertahankan kedekatan jarak dengan Jokowi. PDIP misalnya tidak memecat Jokowi meskipun anggota keluarganya ada yang menjadi Cawapres dari partai lain (Gibran) dan menjadi Ketua Umum partai lain (Kaesang),” terang Deni.

Metodologi

Populasi Exit Poll adalah seluruh pemilih yang datang ke TPS dalam pemilihan umum 14 Februari 2024.Sampel dipilih dengan metode stratified systematic two-stage random sampling:

  • Stratifikasi: TPS dikelompokkan menurut wilayah dapil DPR RI.
  • Stage-1 : Di masing-masing stratum (dapil), TPS sebagai primary sampling unit dipilih secara acak dengan teknik systematic random sampling dan dengan dengan jumlah proporsional. Total dipilih 2000 TPS secara nasional.
  • Stage-2 : Di masing-masing TPS terpilih, dipilih dua orang pemilih yang baru keluar dari TPS dengan gender pemilih (laki-laki dan perempuan) dan waktu keluar TPS yang telah ditentukan oleh pusat secara acak. Maka total sampel yang direncanakan adalah 4000 responden.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Total responden yang berhasil diwawancara sebanyak 3715 orang (response rate 92,9%). Margin of error exit poll diperkirakan +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

RELATED ARTICLES

Terbaru