Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa diperkirakan akan memenangkan pemilihan Gubernur di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas di Jakarta (22/6) saat menyajikan hasil penelitian SMRC tentang elektabilitas para kandidat gubernur di ketiga provinsi tersebut.
Di antara ketiga tokoh tersebut, peluang Ganjar paling besar. Menurut survei SMRC, di Jawa Tengah, pasangan Ganjar-Taj Yasin unggul telak. Mereka didukung 70,1 persen warga; sementara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah hanya didukung 22.6 persen warga.
Di Jawa Barat, keunggulan Ridwan Kamil relatif lebih tipis. Pasangan M Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mendapat dukungan terbesar, 43,1 persen; disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 34,1 persen; Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,9 persen; dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5 persen.
Demikian pula di Jawa Timur. Walaupun pilgub hanya diikuti dua pasangan peserta, pasangan Khofifah-Emil Elistyanto Dardak belum memperoleh dukungan lebih dari 50 persen. Mereka mendapat dukungan 48,5 persen, sementara pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno mendapat dukungan 40,8 persen. Yang belum tahu sekitar 10,7 persen.
Menurut Sirojuddin, keunggulan Ganjar di Jawa Tengah akan sulit dikejar oleh Sudirman mengingat selisih suara yang sangat jauh (sekitar 47 persen) sementara waktu sudah terlalu sempit. Hasil penelitian SMRC juga menunjukkan sekitar 63 persen warga menyatakan hampir pasti tidak akan mengubah pilihannya saat hari H nanti.
Kondisi ini agak berbeda dengan Jawa Barat. Selisih antara dukungan terhadap Ridwan dan dukungan terhadap Deddy Mizwar hanyalah 9 persen, sementara yang menyatakan belum tahu/rahasia mencapai 8,5 persen. Survei juga menunjukkan sekitar 30 persen warga menyatakan masih mungkin mengubah pilihan pada hari H. Tambahan lagi, dukungan terhadap Deddy Mizwar menunjukkan kenaikan antara Maret ke Mei 2018 sebesar 3-4 persen; sementara dukungan terhadap Ridwan menunjukkan penurunan kecil atau stabil.
Di Jawa Timur, keunggulan Khofifah juga belum dapat dikatakan berada dalam zona aman. Selisih suara Khofifah dan Saifullah Yusuh hanya 8 persen, sementara yang belum tahu/tidak menjawab sekitar 10 persen dan hampir 30 persen menyatakan masih mungkin mengubah pilihan pada hari H pemilihan. Namun terdapat satu indikator yang dapat menyebabkan Khofifah cukup optimistis.
“Dukungan terhadap Khofifah terus meningkat dibandingkan hasil survei bulan Februari,” kata Sirojuddin. “Dukungan pada Khofifah naik dari 40 persen pada Februari menjadi 48 persen pada Mei ini; sedangkan dukungan terhadap Saifullah berada pada angka konstan kalau bukan turun, yaitu dari 41,5 persen pada Februari menjadi 40,8 persen pada Mei.”
Survei SMRC dilakukan di tiga provinsi di tiga waktu berbeda. Di Jawa Tengah, survei dilakukan pada 23-30 Mei 2018. Di Jawa Timur, survei dilakukan pada 21-29 mei 2018. Di Jawa Barat, survei dilakukan pada 22 Mei -1 Juni 2018. Jumlah sampel di masing-masing provinsi sebanyak 820 orang, yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) survei di masing-masing provinsi diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.