Benarkah ada kemunduran demokrasi di Indonesia? Apa tanda-tandanya? Mengapa kemunduran itu terjadi? Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kemunduran demokrasi di Indonesia?
Pertanyaan-pertanyaan ini penting diajukan mengingat sejumlah ilmuwan politik terkemuka dari berbagai universitas ternama dunia yang tergabung dalam Comparative National Election Project (CNEP) melakukan evaluasi kualitas demokrasi di negara-negara demokratis, termasuk Indonesia. Kesimpulan utama evaluasi mereka adalah ditemukan tanda-tanda pelemahan demokrasi di semua negara demokrasi, meskipun pelemahan tersebut belum menjadi fenomena yang merata.
Untuk mengidentifikasi tanda-tanda pelemahan demokrasi di Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyelenggarakan diskusi publik yang bertajuk “Meredupnya Demokrasi di Indonesia” pada Minggu, 4 Agustus 2019, di Jakarta.
Ada tiga ahli yang menjadi pembicara dalam diskusi ini, yaitu Saiful Mujani (Pendiri SMRC sekaligus anggota CNEP), Abdul Malik Gismar (Senior Lecturer Paramadina Graduate School), dan Mochtar Pabottingi (Peneliti Utama Bidang Politik LIPI).
Diskusi ini adalah bagian dari komitmen SMRC untuk mengembangkan proses demokratisasi di Indonesia sekaligus mendesiminasikan informasi yang dianggap penting bagi masyarakat agar memiliki informasi memadai saat berpartipasi dalam proses politik.