Publik nasional menilai program kartu-kartu kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur sebagai program pemerintahan Joko Widodo yang paling berhasil. Demikian temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, bertajuk “Evaluasi Publik Atas Kinerja Pemerintah”.
Presentasi survei ini disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Jumat, 19 Mei 2023. Video presentasi survei tersebut bisa disimak di sini: https://youtu.be/GTTCQqcnf8o
Hasil survei yang dilaksanakan pada 30 April-7 Mei 2023 tersebut menunjukkan bahwa di antara sejumlah program pemerintah Jokowi, sebanyak 61 persen publik menilai program sosial berupa kartu-kartu kesejahteraan seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra-Kerja sebagai program paling berhasil pemerintahan Jokowi. Program kedua yang paling banyak dinilai berhasil adalah pembangunan infrastruktur, 19 persen.
Sementara hanya ada 5 persen yang menilai program sertifikasi tanah gratis paling berhasil, program Indonesia Maju 3 persen, perlindungan WNI di luar negeri 2 persen, program percepatan penanganan stunting 1 persen, pendidikan vokasi 1 persen, perhutanan sosial 1 persen, dan program Poros Maritim di bawah 1 persen. Ada 6 persen yang tidak menjawab.
Deni menyatakan bahwa di mata publik, Pemerintahan Jokowi identik dengan program kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random 1220 responden dengan metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1020 atau 84 persen. Sebanyak 1020 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 30 April – 7 Mei 2023.