Hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research & Consulting ( SMRC) menunjukkan, masyarakat Indonesia cenderung merasa pesimistis dengan kondisi ekonomi negara setahun ke depan. Sebanyak 49 persen warga menilai bahwa ekonomi Indonesia hingga tahun depan akan memburuk akibat pandemi Covid-19.
“Soal kondisi ekonomi nasional setahun ke depan, warga yang optimistis hanya 27 persen dan yang pesimistis 49 persen,” kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Survei juga menunjukkan bahwa 84 persen warga menilai kondisi ekonomi nasional saat ini lebih buruk dibanding sebelum pandemi Covid-19. Warga yang menilai bahwa tidak ada perubahan ekonomi akibat pandemi hanya 8 persen.
Sedangkan yang menyatakan ekonomi negara lebih baik sebesar 2 persen saja. Selain pesimistis terhadap kondisi ekonomi nasional, sebagian besar warga juga merasa pesimistis kepada kondisi ekonomi rumah tangga mereka.
Warga yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangganya bakal membaik tahun depan jauh lebih rendah dibandingkan yang menganggap ekonomi rumah tangganya tahun depan akan memburuk. “Hanya 29 persen yang menganggap akan membaik, sementara 53 persen menganggap kondisi ekonomi akan memburuk,” ujar Abbas.
Selain itu, mayoritas warga, yaitu 79 persen menilai bahwa kondisi ekonomi rumah tangga mereka saat ini lebih buruk dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan hanya 19 persen dan yang menyatakan lebih baik hanya 1 persen.
“Jauh lebih banyak yang menyatakan sekarang lebih buruk dibandingkan yang menyatakan lebih baik. Perbedaannya sangat signifikan, hampir tidak ada yang menyatakan sekarang lebih baik,” kata Abbas.
Menurut Abbas, dengan adanya temuan ini, bantuan pemerintah menjadi sangat dibutuhkan karena mayoritas warga menyatakan bahwa kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk akibat pandemi Covid-19. Bantuan tidak hanya cukup diberikan dalam jangka satu atau dua bulan saja, tetapi hingga wabah Covid-19 berakhir dan warga bisa melakukan kegiatan normal lagi.
“Maka keberlanjutan bantuan, menambah jumlah warga yang dibantu, mendaftar secara lebih baik warga yang wajib dibantu, dan memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan hingga tepat sasaran adalah agenda-agenda mendesak bansos yang harus dilakukan pemerintah pusat dan daerah bersama-sama,” kata Abbas.
Untuk diketahui, SMRC merupakan lembaga riset dan konsultasi yang didirikan oleh Saiful Mujani. Survei yang dirilis pada 12 Mei 2020 ini fokus meneliti tentang efektivitas bantuan sosial wabah Covid-19. Survei dilakukan melalui telepon pada 5 sampai 6 Mei 2020 dengan melibatkan 1.235 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Survei SMRC: Mayoritas Warga Pesimistis Ekonomi Membaik Setahun ke Depan”, https://nasional.kompas.com/read/2020/05/12/16253801/survei-smrc-mayoritas-warga-pesimistis-ekonomi-membaik-setahun-ke-depan?page=2.
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Fabian Januarius Kuwado