spot_imgspot_img

All Articles by Author:

Saidiman Ahmad

Dekonsolidasi Demokrasi: Seberapa Mengancam?

Perbincangan mengenai menurunnya kualitas demokrasi secara global telah mengemuka beberapa tahun belakangan ini. Tahun 2015, misalnya, Journal of Democracy, menurunkan edisi khusus bertajuk ‘Is Democracy in Decline?’ Laporan-laporan serupa muncul secara...

PSI dan Politik Pinggiran Jokowi

Kompas, 29 November 2018 Dalam acara puncak ulang tahun Partai Solidaritas Indonesia (PSI), saya melayangkan beberapa ”postingan” tentang partai anak muda ini. Intinya, saya menaruh harapan pada partai yang baru berdiri empat...

Memudakan Politik Indonesia

Sebelumnya dimuat Harian Kompas, halaman 7, 22 November 2017. Kabar baik itu datang dari Partai Solidaritas Indonesia. Di usianya yang masih muda, mereka merekrut bakal calon anggota legislatif secara terbuka. Semua warga...

Bukan Fundamentalisme yang Menguat

Dimuat geotimes.co.id, 24 Juni 2017. Setelah Pilkada DKI Jakarta 2017, muncul perbincangan publik mengenai dugaan semakin menguatkan kelompok anti-demokrasi berbasis agama. Demokrasi dianggap berada di dalam ancaman menyusul semakin solidnya kelompok fundamentalis....

Popular

Pemerintah Semakin Sering Abaikan Konstitusi

Istilah “anak haram konstitusi” yang merujuk kepada wakil presiden kembali popular. Di sisi lain, pemerintah mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi soal larangan rangkap jabatan wakil menteri sebagai Komisaris BUMN. Bagaimana persepsi publik...

Mayoritas Warga Siap Perang Bela Negara

Survei SMRC menemukan mayoritas warga (77,2%) khawatir negara kita diserang negara lain. Bagaimana kalau serangan benar terjadi? Apakah warga siap dan bersedia ikut berperang untuk membela negara? Simak datanya. https://www.youtube.com/shorts/LGST6LBtz0I

Seberapa Peduli Publik dengan Masa Depan Bangsa?

Bendera One Piece. Gerakan Indonesia Gelap. Kabur Aja Dulu. Banyak yang menuding aksi-aksi ini dilatari apatisme, ketidakpedulian atas nasib dan masa depan bangsa. Benarkah? Seberapa besar sebenarnya kepedulian publik terhadap masa depan bangsa? Apa benar...