Demokrasi Indonesia mengalami kemunduran setidaknya dalam tujuh tahun terakhir menurut Freedom House. Aspek kebebasan sipil menjadi titik terlemah yang menyebabkan dekonsolidasi demokrasi pada negara demokratis ketiga terbesar di dunia ini. Memudarnya kebebasan sipil ini dikaitkan dengan peningkatan intoleransi terhadap kelompok-kelompok keagamaan minoritas.
Peningkatan intoleransi memang sudah banyak ditemukan oleh para pengamat. Namun tidak banyak penjelasan tentang faktor apa saja yang menyebabkan intoleransi itu berkembang. Apakah intoleransi ini terkait atau hanya terkait dengan agama dan ketaatan beragama? Apakah faktor-faktor ekonomi-politik, evaluasi pada kondisi keamanan, sikap peduli pada institusi, peduli pada persoalan sosial dan politik, dan komitmen pada nilai-nilai demokrasi memiliki hubungan dengan naik dan turunnya toleransi?
Menggunakan data-data survei opini publik, tulisan terbaru Saiful Mujani di Jurnal Studia Islamika ini mencoba melacak sejumlah faktor kemungkinan penyebabnya. Tulisan ini sekaligus merupakan kontribusi penulis untuk mengisi kekosongan studi mengenai penyebab intoleransi di Indonesia.
Terbit di Studia Islamika, 2019, Vol. 26, No. 2, h. 319-351.